KRISTEN
RAJAWALI
Burung
rajawali adalah salah satu jenis burung yang dikenal sebagai ‘raja burung
udara’ (king of birds) atau ‘raja udara’ (king of sky).
Burung
rajawali ini terdiri dari enam puluh jenis. Masing- masing dari burung- burung
ini memiliki nama sesuai dengan keahlian mereka masing- masing. Bahkan salah
satu jenis diantara burung rajawali ini dapat membunuh binatang buas seperti
beruang.
Dari
enam puluh jenis burung rajawali ini, dua jenis diantaranya sangat dikenal
dinegara Timur tengah (Bible lands). Yaitu “ the Golden Eagle” dan “ the Imperial Eagle”. The Golden eagle ini
umumnya mengillustrasikan God’ divine nature, sedangkan the Imperial
eagle umumnya di- ilustrasikan sebagai raja- raja.
Rajawali adalah
mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. Alkitab menuliskan mengenai rajawali
sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung
lainnya. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan
bentangan sayap sepanjang 2 m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung.
Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang
itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman. Dengan berdasarkan firman
Tuhan, kita akan melihat mengenai beberapa hal yang dapat kita pelajari dari
burung rajawali ini:
1 : SEMUA BAYI RAJAWALI HARUS BELAJAR UNTUK TERBANG (
Ulangan 32:11)
Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi
rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat
disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan tidur. Bayi
rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya
yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan
menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut
kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam
hidupnya. Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk
rajawali ini tebang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memeperhatikan
anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa
kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya,
ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia merenggut
anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba,
ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang , tapi
gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk
rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi.
Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum
anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan
berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah
banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam
jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.
Saudaraku, banyak orang Kristen seperti bayi rajawali ini.
Terlalu nyaman di dalam sarangnya. Kita
datang ke gereja seminggu sekali untuk mendapatkan makanan. Kita
menunggu pelayan Tuhan untuk memberi mereka "makanan rohani" kedalam
mulutnya. Kemudian setelah ibadah selesai, kita pulang dan "tidur" lagi,
tanpa melakukan firman Tuhan dan hidup tidak berubah. Baru setelah beban-beban
berat menindih selama 1 minggu, kita merasakan "lapar" dan butuh
diisi makanan, kemudian kita pun pergi lagi ke gereja untuk di-drop makanan
lagi. Hal ini berlangsung terus menerus berulang-ulang tanpa ada pertumbuhan
secara rohani dalam hidup kita. Sampai suatu saat, sesuatu pencobaan terjadi
dalam hidup kita, sarang digoncangkan dengan keras, dan kita tidak tahu apa
yang harus dilakukan. Kita mulai menyalahkan Tuhan,"Tuhan jahat! Tuhan
tidak adil!...." Tidak ! Tuhan tidak jahat ! Jika kita mengalami pencobaan dan goncangan berarti Bapa di surga
sedang melatih kita untuk bisa lebih dewasa lagi, agar kita bisa siap untuk
terbang. Akan sia-sia menjadi rajawali kalau dia tidak bisa terbang. Berarti
akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman!
Akan tetapi perhatikanlah hal ini : setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah
membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat
kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali. Beban berat boleh datang,
tapi kemudian mulailah untuk berdoa. Mulailah membuka Alkitab dan membaca
firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang.
Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri
kita selalu penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran
firman Allah. Apa yang sedang terjadi ? Ternyata kita sedang merentangkan sayap
kita ! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita
melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami. Jika induk rajawali melatih
anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai
firmanNya dan mempergunakan iman kita.
2 : RAJAWALI DICIPTAKAN UNTUK TINGGAL DI TEMPAT TINGGI
- RAJAWALI TIDAK TERBANG, TAPI MELAYANG
Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang
dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan
rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan
menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali
sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia
berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang
dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka
sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin
itu. Saudaraku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari
Roh Kudus. Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan
membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan
Yesus. Seringkali kita 'terbang' dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita
menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Tapi
belajar dari rajawali, kita mau untuk 'terbang' melintasi kehidupan ini dengan
mengandalkan Roh Kudus. Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan
hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini. Bagi
rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya. Dia
terbang menembus badai itu, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih
kuat lagi. Orang 'Kristen Rajawali' seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi
berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk
mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.
Amsal
Soleman mengatakan, “Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal
yang tidak kumengerti: jalan rajawali diudara”(Ams.30: 18- 19a).
Memang
tidak ada satupun orang yang dapat mengerti jalan rajawali di udara, kecuali
seorang nabi, yang bernama Yesaya.
Nabi
Yesaya mengatakan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat
kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak
menjadi lelah” (Yes. 40: 31).
Burung
rajawali adalah burung yang memiliki aerodinamika yang paling sempurna. Karena sayapnya
jauh lebih besar daripada tubuhnya. The golden eagle memiliki tinggi badan tiga
kaki sedangkan lebar sayap delapan kaki. Sehingga jenis ini dapat terbang
dengan ketinggian 25.000 kaki. Sering sekali dalam ketinggian demikian maka
pada kedua sayapnya terdapat es (es membeku pada sayapnya). Karena sayapnya
yang besar dan lebar, maka burung rajawali ini (golden eagle) dapat memiliki
kestabilitasan ketika ia sedang melayang- layang diudara. Sayapnya dapat
menghindarkan pergolakan arus udara yang tidak teratur (turbulent). Bahkan
burung ini dapat terbang diatas angin badai dan topan.
Burung
rajawali ini dapat terbang melayang tinggi sepanjang hari tanpa
lelah. Hal ini disebabkan karena dibantu oleh the ‘thermal currents’ atau ‘air
currents’ (arus- arus udara yang panas). Jadi arus-
arus udara yang panas itu menyediakan tenaga (the power) bagi kedua sayap
burung rajawali ini sehingga burung ini dapat naik terbang tinggi serta
melayang- layang tinggi diudara dalam waktu yang lama tanpa lelah.
Ketika
pagi hari, dimana matahari mulai terbit, maka sekelompok jenis burung- burung
terbang diudara. Mereka terbang bersama- sama sambil menikmati udara pagi yang
masih sejuk. Kedengaran suara kicauan yang menyatakan bahwa sekelompok
burung- burung ini bersuka- ria. Tetapi burung rajawali menunggu atau menanti
(burung rajawali membuat tempat baginya diatas batu karang yang tinggi terjal
atau diatas pohon yang sangat tinggi). Ia sama sekali tidak terpengaruh oleh
keadaan. Dan ketika bumi sudah terasa panas, dan matahari sudah tinggi, maka
burung rajawali ini naik terbang. Ia hanya mengepakkan kedua sayapnya sebanyak
hanya dua tiga kali saja dan kemudian membentangkan kedua sayapnya sambil
melayang dalam ketinggian yang ia mau. Hal ini dapat terjadi karena arus- arus udara
panas tersebut menyediakan tenaga pada kedua sayapnya sehingga burung ini tidak
perlu mengepak- ngepakkan sayapnya. Ia dapat turun naik melalui penyesuaian
arus- arus angin. Tanpa bersusah payah.
Jadi
burung rajawali ini sangat pekah dengan keadaan. Ia tahu kapan ia dapat
bergabung dengan arus- arus udara panas sehingga ia dapat naik terbang/
melayang tinggi diudara tanpa lelah.
‘Thermal
current’ ini berbicara mengenai ‘Roh Kudus’.
Kata ‘naik terbang’ (mount up) berasal dari
bahasa aslinya (Ibrani) ‘aw- law’, yang dapat berarti ‘terangkat tinggi’. Disini nabi Yesaya
berbicara mengenai roh kita yang dapat terangkat tinggi.
Jadi
disini nabi Yesaya menjelaskan bahwa, apabila “kita menanti-nantikan atau
berharap kepada Tuhan maka kita akan beroleh kekuatan yang baru”.
Sebagaimana arus-arus udara panas menyediakan tenaga atau memberikan kekuatan
kepada kedua sayap burung rajawali, demikian Roh Kudus akan memberikan kekuatan
yang baru bagi orang yang menanti-nantikan/ berharap kepada Tuhan.
Contoh:
Nabi Elia ( I Raja-Raja 19:9-12)
-Ketika
Elia diserang roh intimidasi,dia ingin mati
Tetapi dia berjumpa dengan Tuhan ,dia
mendapatkan kekuatan baru
-Ingatlah
ketika menghadapai badai ,nantikan Tuhyan dalam hadiratnya,nmaka engkau akan
mendapatkan kekuatan yang baru seperti pada burung Rajawali.
3.
Dua Kelopak Mata (Iman)
Burung
rajawali satu- satunya jenis burung yang memiliki dua kelopak mata. Kelopak
mata yang pertama (yang dikenal ordinary eyelid) itu digunakan ketika ia sedang
berada didarat atau tidak terbang (di bukit batu, puncak bukit batu, gunung
atau pohon yang tinggi). Tetapi ketika ia sedang diudara maka ia memakai
kelopak mata yang kedua (extraordinary eyelid). Hal ini untuk menghindarkan
tekanan angin, matahari, dan gangguan dari ranting- ranting pohon, ketika ia
sedang menyerang mangsanya.
Aplikasi: Orang kristen harus
memiliki dua mata: yaitu mata jasmani (ordinary eye) dan kedua adalah mata
rohani (extraordinary eye), yaitu “iman”.
Baca
2 Kor. 4: 18 & 2 Raja- raja 6: 8- 23
Jadi
orang kristen rajawali itu memiliki harus mempunyai iman:
· Percaya kepada sesuatu
yang tidak masuk akal (Bil. 13: 25- 33).
Tanpa
iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibr. 11: 6).
4.
Penglihatan Yang Tajam (Visi)
Burung
rajawali selalu membuat sarangnya disuatu tempat yang tinggi yang sulit untuk
didatangi oleh manusia. Umumnya burung rajawali ini membuat sarangnya dibukit
batu, puncak bukit batu, digunung atau diatas pohon yang sangat tinggi (Ay. 39:
29- 32).
Burung
rajawali adalah salah satu jenis binatang yang memiliki daya penglihatan yang
sangat tajam. Hampir lima kali dari lebih tajam dari pada penglihatan manusia.
Mata burung rajawali ini seperti sebuah teropong dengan dua lensa. Dengan
demikian ia dapat mengamati/ mendeteksi mangsanya dari sarangnya dan dari
ketinggian ratusan kaki, ketika ia sedang membumbung tinggi diudara. Bahkan
seekor tikuspun dapat ia deteksi dari ketinggian ratusan kaki diudara.
Karena
burung rajawali ini memiliki penglihatan yang sangat tajam, maka ada dua hal
yang memberi keuntungan bagi burung ini:
a.
Dari kejauhan (jarak jauh) ia sudah dapat mengetahui badai atau bahaya lain
yang akan mengacam dirinya. Burung rajawali tidak lari dari badai melainkan ia
dapat terbang melintasi badai.
b.
Dari ketinggian diudara (jarak jauh) ia sudah dapat mengamati bangsanya yang
dibawa (kelinci, rusa, beruang, ular, tikus, dll.) ataupun disungai dan lautan
(ikan- ikan). Ia dapat melihat/ mengamati daerah yang seluas lima miles.
Aplikasi: Orang kristen harus
bisa melihat jauh kedepan. Dengan kata lain, memiliki visi bagi hidup kita.
Tuhan
Yesus sendiri memiliki visi dalam hidupNya. Ketika Ia berada dikayu salib,
sebelum Ia menyerahkan nyawaNya, Ia berkata: ”Sudah selesai.” Maksudnya adalah
misiNya sudah selesai. GoalNya sudah tercapai semua.
Rasul
Paulus, adalah seorang rasul besar yang memiliki visi. Dia berkata, “Aku
dipanggil untuk orang-orang yang kafir, bukan untuk orang-orang Yahudi.”
James
Crichton adalah salah satu contoh bagi orang yang tidak punya visi dalam
hidupnya.
Heather
Whitestone, Thomas Edison adalah orang yang memiliki visi dalam hidupnya.
Jadi
orang kristen rajawali itu memiliki harus mempunyai visi: Melihat kepada
sesuatu yang belum kelihatan bagi jenis burung lainnya.
Hati-
hati dengan “visi belalang” bukan “visi Tuhan” (Bil. 13: 25 - 33).
Illustrasi: Beberapa tahun yang
lalu, sebuah perusahaan sepatu di Amerika mengirimkan 2 orang pegawainya ke
Australia untuk melihat kesempatan untuk membuka business sepatu di kalangan
orang Aborigin. Tak lama kemudian, perusahan tersebut menerima telegram dari kedua
pegawai tersebut. Yang seorang berkata: ” Tidak ada kesempatan disini, karena
orang-orang Aborigin sudah terbiasa dengan tidak memakai sepatu.”
Tetapi yang lain berkata: ”Kesempatan besar disini, karena orang-orang
Aborigin tidak memakai sepatu”.
Perhatikan: Ketajaman penglihatan
dari burung rajawali ini bertumbuh melalui kedewasaan.
5.
Kesabaran (Pantang Menyerah)
Burung
rajawali ini dikenal dengan keperkasaanya dan ketajaman dari kedua matanya.
Jenis burung ini bisa menjadi sombong. Tetapi burung rajawali ini dikenal
sebagai jenis burung yang paling ‘sabar’. Dengan demikian, burung
rajawali ini bukan burung yang sombong. Karena burung ini sering gagal didalam
memburu mangsanya. Oleh sebab itu, jenis burung ini sangat tenang dan sabar
untuk beroleh makanannya. Burung ini hanya makan sehari sekali. Kadang kala ia
harus berada diudara selama berjam- jam untuk beroleh makanan baginya. Jadi
burung ini tidak gampang menyerah.
Aplikasi: Sekalipun kita orang
kristen yang memiliki kuasa, penuh dengan Roh Kudus, tetapi kalau kita tidak
memiliki kualitas kesabaran, maka semuanya tidak ada gunanya. Ingat, bahwa
kasih itu ‘sabar’ (1Kor. 13: 4). Juga kesabaran itu termasuk salah satu dari
buah Roh Kudus (Gal. 5: 22). Bahkan ‘iman’ itu selalu
bekerja sama dengan kesabaran.
Kesabaran
adalah sebuah faktor yang membuat kita tidak menjadi sombong.
Definisi
dari kesabaran adalah:
1.
Tidak menyerah dengan keadaan yang sulit (tekanan hidup).
2.
Menunggu tanpa kekuatiran.
3.
Menerima situasi yang sulit tanpa memberi batas waktu kepada Tuhan.
contoh:
· Abraham Lincoln
· Thomas Edison
· Winston Churchill
Baca
Amsal 24: 16a !
Burung
rajawali adalah burung yang paling sabar.
Konklusi:
Sekalipun
burung rajawali harus membuat sarang bagi dirinya dan mencari makanan dengan
tidak dapat menghindari hujan, angin badai , dan salju yang dingin, ia telah
dipilih Allah sebagai suatu illustrasi dari karakter ilahi bahkan menjadi
lambang bagi negara Amerika, dan bagi orang-orang seperti: Alexander the Great,
Julius Caesar, Napoleon, Genghis Khan dan Hitler burung rajawali ini dipakai
sebagai ‘lambang dari pemenang’ (symbol of a conqueror).
Didunia
modern sekarang ini, burung rajawali masih merupakan lambang, seperti pilot-
pilot tempur Amerika yang nomer satu,’Eagle pilot’ (the best, the top fighter
pilot).
Adapun
orang kristen rajawali itu sbb.:
· Sekalipun mereka hidup
di dalam dunia yang gelap ini, mereka tetap memiliki terang dalam hidupnya.
Yesus adalah terang bagi mereka. Dengan kata lain, mereka selalu melihat terang
di dalam kegelapan
· Sekalipun mereka hidup
di dalam tekanan, kesengsaraan, dan penganiayaan , mereka tetap berharap
kepada Tuhan.
· Sekalipun mereka beroleh
tantangan demi tantangan, mereka tetap memiliki iman untuk mengalahkan
tantangan tersebut. Bahkan mereka menjadi dewasa dan bertumbuh didalam
tantangan tersebut.
· Sekalipun mereka selalu
gagal di dalam melakukan sesuatu, mereka tidak pernah putus asa/ menyerah,
tetapi tetap bersabar.
4 : RAJAWALI MEMILIKI
WAKTU KHUSUS UNTUK PEMBAHARUAN
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor
rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia
berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini
mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1
tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari
ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses
penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali
menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur
120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup. Saudaraku, seperti rajawali, orang
kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup
ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi 'rontok' dan
menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip
Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam
hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia,
relakan proses pembaharuan itu berlangsung.
-.RAJAWALI JUGA KADANG-KADANG SAKIT, SEPERTI MANUSIA
Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang
sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari.
Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan
rajawali, dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginya . Saudaraku,
ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi, rumah tangga,
pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita jug mencari Allah
yang memainkan peranan penting dalam hidup kita, yang juga merupakan sumber
kesembuhan bagi segala macam 'penyakit' ?
Jadilah Kristen Rajawali !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar